An Introduction : Angkatan 19

   Angkatan 19 MAN Insan Cendekia. Begitulah awalnya kami disebut. Pada awalnya. Seiring berjalannya waktu, diadakanlah sayembara untuk perumusan angkatan yang berujung pada terpilihnya sebuah nama istimewa, Eisteddfod Theramesiamo. Nama yang terpilih kurang lebih 1 minggu setelah Pekan Ta'aruf Siswa Al Furqon ini diusulkan oleh salah satu anggota angkatan 19 yang berasal dari Banyuwangi, Fadli Wildan Firjatullah, Diagnostic Test Room II. Nah, yang ini lho orangnya.

   Secara Etimologi, menurut Fadli nama ini berasal dari kata"Eisteddfod" yang dalam bahasa Wales memiliki arti orang yang duduk berkumpul. dan "Theramesiamo" yang merupakan kependekan dari Think, solve, brave, and become shine like a diamond. (Berpikir, memecahkan masalah, berani, dan bersinar sebagaimana berlian).

   Eisteddfod Theramesiamo. Nama ini sudah pernah dipantulkan oleh dinding-dinding bangunan da pepohonan di IC setelah dikeluarkan dari pengeras suara IC  selama beberapa waktu, sebelum kemudian diadakanlah islah nama angkatan. Islah nama ini terjadi setelah adanya kesepakatan menyeluruh untuk penggantian nama. Bukan penggantian, lebih tepatnya penyempurnaan. Usulan inipun juga ditawarkan oleh sang pembuat nama sendiri. Dalam pengajuannya, ditambahkanlah kata "Gritanefic" yang merupakan kependekan dari Grow with potassium generaion of Insan Cendekia. (Tumbuh bersama generasi pemupuk Insan Cendekia). Kata tersebut, menurut Fadli memliki filosofi mendalam tersendiri.

   Potassium adalah bahan baku sumber zat hara yang vital bagi tempat tumbuhnya tanaman, ibaratnya sebuah pupuk bagi tanah. Selain itu, dalam tabel periodik unsur kimia, Potassium memiliki nomor atom 19, urutan nomor yang sama dengan angkatan kami. Itulah mengapa kata Potassium diartikan sebagai pupuk dalam nama angkatan 19. Selain penambahan kata tersebut, usulan yang diajukan adaah dengan menyingkat kedua kata yang ada sebelumnya menjadi "Eisthera", sehingga nama angkatan 19 sejak itu berubah menjadi "Eisthera Gritanefic".